Ego
Kalangan Sendiri

Ego

Budhi Marpaung Official Writer
      4744
Matius 26:42
Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 119:89-150; 1 Yohanes 4; Yehezkiel 44-45

Setiap orang percaya harus memilih apakah ia akan hidup dengan prinsip ketaatan atau mengikuti ego-nya. Ketika seseorang melakukan kehendak Tuhan, maka setiap situasi dan keputusannya harus sesuai dengan standar ini: "Ketika Tuhan mengatakan A, ia akan melakukan itu-dan itulah akhirnya." Ia mungkin bisa mengeluh, menangis, atau mencoba untuk berargumen. Tapi pada akhirnya ia akan tetap taat.

Suatu kali Dr. Charles Stanley diundang ke salah satu gereja yang ada di Atlanta, Amerika Serikat. Gereja tersebut memanggilnya karena ia akan dijadikan salah satu pekerja disitu. Selama perjalanan, ia terus berkomunikasi dengan Tuhan. Ia  mengatakan kepada Tuhan bahwa ia tidak ingin pindah dari tempat ia melayani saat ini. Di dalam “perundingan” tersebut akhirnya ia tunduk kepada suara Tuhan dan menerima pelayanan di gereja yang ada di Atlanta hingga saat ini. Ia sadar bahwa rencana Tuhan lebih indah daripada rencana dirinya hingga ia pun berkeputusan dengar-dengaran dengan suara Tuhan.

Tuhan memahami kita yang kerap bertanya, menangis, dan memohon diberikan kekuatan untuk melakukan apa yang Dia perintahkan. Ibrani 4:15 berbunyi, “Kita memiliki Imam Besar yang dapat bersimpati dengan kita”. Yesus tidak senang atau bahagia dengan salib. Dia berduka karena berpisah dari Bapa-Nya. Namun demikian, Dia berkomitmen untuk mengikuti kehendak Allah (Matius 26:39). Tidak ada yang mengambil kehidupan Kristus dari-Nya, Dia sendiri yang meletakkannya (Yohanes 10:18).

Hidup kita adalah tentang memenuhi tujuan Allah. Banyak orang melewatkan rencana-Nya yang mengagumkan bagi mereka karena mereka memilih untuk mengikuti egonya mereka. Ketaatan kadang-kadang sulit, namun perjuangan dan pengorbanan Anda untuk menjalani hal itu tidak akan sia-sia. Ada sukacita dan kedamaian bagi orang percaya yang menyenangkan Tuhan dan hidup dengan prinsip-prinsip-Nya.

Setiap orang percaya hanya akan memberikan dua reaksi begitu menerima perintah Tuhan: Pertama, melakukannya; dan yang kedua, melakukannya!  

Ikuti Kami